Suzuki V-Strom 250SX: Dari Cemoohan Menjadi Favorit

Suzuki V-Strom 250SX

Categories :

Gousbuz.com – (BOGOR, 11 November 2025) – Perjalanan Suzuki V-Strom 250SX di pasar motor petualang 250cc Indonesia adalah sebuah anomali yang menarik. Saat pertama kali meluncur, motor ini menghadapi gelombang cemoohan. Banyak pihak meragukannya dan melabelinya dengan sebutan “JDM” atau Jaipur Domestic Market, sebuah sindiran sinis yang merujuk statusnya sebagai motor CBU dari India. Akan tetapi, roda nasib berputar cepat. Kini, motor petualang tersebut justru menjadi salah satu favorit, di mana konsumen harus rela menunggu (inden) untuk mendapatkannya.

Fenomena ini membuktikan bahwa kualitas produk yang sesungguhnya mampu mematahkan prasangka awal pasar. Apa yang membuat motor yang awalnya orang remehkan ini berbalik unggul dan merebut hati para penggemar touring di tanah air?

Mengatasi Stigma Awal “JDM”

Label “JDM” (Jaipur Domestic Market) awalnya adalah senjata utama para kritikus. Di pasar otomotif Indonesia, stigma terhadap produk rakitan India, terutama untuk merek Jepang, memang masih ada. Beberapa konsumen memiliki kekhawatiran terkait kualitas rakitan dan finishing jika kita bandingkan dengan produk buatan Jepang, Thailand, atau Indonesia sendiri.

Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengakui adanya resistensi awal tersebut. “Memang awalnya V-Strom 250SX mendapat banyak celaan, tetapi sekarang pembeli tidak lagi mempermasalahkannya,” kata Agha di Bogor, Sabtu (8/11/2025).

Perubahan drastis ini tidak terjadi dalam semalam. Menurut Agha, titik baliknya adalah ketika para pemilik pertama mulai menggunakan motor ini sesuai habitatnya. “Mungkin pada saat mereka pakai untuk dual purpose, di jalan raya, gravel, lumpur, motor ini bisa (mumpuni),” ujarnya. Kemampuan inilah yang perlahan meruntuhkan stigma negatif.

Kekuatan Testimoni dan Komunitas Pengguna

Berbeda dengan strategi peluncuran motor baru yang mengandalkan marketing besar-besaran, kebangkitan V-Strom 250SX justru bersifat organik. Kekuatan utamanya berasal dari testimoni jujur para penggunanya.

Agha menjelaskan bahwa penyebaran informasi dari mulut ke mulut sangat mendorong ledakan peminat belakangan ini. “Konsumen yang sudah punya bisa merasakan kelebihannya dan dia sendiri yang cerita,” kata Agha.

Di era digital, testimoni ini menyebar dengan cepat. Akibatnya, platform media sosial menjadi katalisator. “Kebanyakan dari konsumen sendiri yang bikin heboh, di Facebook, di komunitasnya (Vion – V-Strom Indonesia Owners), ramai,” tambahnya. Para pemilik yang puas ini membagikan pengalaman mereka melintasi berbagai medan, membuktikan bahwa motor tersebut lebih dari sekadar “motor India”. Mereka secara efektif menjadi corong pemasaran paling jujur bagi Suzuki.

Analisis Performa Suzuki V-Strom 250SX di Berbagai Medan

Mengapa para pemilik begitu puas? Jawabannya ada pada karakter mesin dan desain sasisnya. Suzuki V-Strom 250SX mengusung mesin 249cc SOHC satu silinder yang unik, serta memiliki teknologi Suzuki Oil Cooling System (SOCS). Berbeda dengan pendingin cairan (radiator) yang rumit, SOCS terbukti sangat tangguh, ringan, dan minim perawatan.

Mesin ini, yang juga Suzuki gunakan pada Gixxer 250, memiliki reputasi efisiensi bahan bakar dan torsi putaran bawah-menengah yang kuat. Karakter ini sangat ideal untuk penggunaan dual purpose. Di jalan raya, motor ini nyaman untuk cruising. Sementara itu, di jalur gravel atau lumpur ringan, torsinya yang “nendang” sejak putaran bawah memudahkan pengendara mengontrol traksi.

Motor ini menggunakan velg cast wheel 19 inci di depan dan 17 inci di belakang. Meskipun bukan velg jari-jari 21 inci seperti motor trail murni, konfigurasi ini adalah kompromi brilian. Ukuran 19 inci membuatnya tetap stabil di aspal, namun jauh lebih mumpuni melibas jalan rusak daripada velg 17 inci murni. Inilah yang konsumen cari untuk hobi, seperti touring jarak jauh dan kemping ke tempat off-road ringan.

Posisi Suzuki V-Strom 250SX di Pasar Adventure 250cc

Faktor “X” terbesar dari Suzuki V-Strom 250SX adalah posisinya di pasar. Dengan harga Rp 60,5 jutaan (OTR Jakarta), motor ini menghadirkan proposisi nilai yang sulit kompetitor tandingi di segmen 250cc.

Sebagai perbandingan, Kawasaki Versys-X 250, yang bermain di segmen serupa, memiliki banderol jauh lebih mahal. Versys memang menawarkan keunggulan mesin dua silinder yang lebih bertenaga. Akan tetapi, Versys juga lebih berat dan harganya yang premium membuatnya menjadi pilihan yang berbeda.

Di sisi lain, ada Honda CRF250 Rally. Meskipun sama-sama 250cc, CRF Rally adalah motor trail murni. Ia superior di jalur off-road berat. Namun, ia kurang nyaman untuk touring jarak jauh di aspal.

Suzuki V-Strom 250SX hadir mengisi celah sempurna di antara keduanya. Ia tidak secepat Versys di aspal, dan tidak sekuat CRF di lumpur. Namun, ia adalah motor all-rounder paling seimbang: harganya paling terjangkau.

Status Inden Suzuki V-Strom 250SX: Bukti Kemenangan Atas Stigma

Kini, permintaan untuk Suzuki V-Strom 250SX telah melampaui pasokan awal. PT SIS mendatangkan motor ini secara utuh (CBU) dari India. Akibatnya, ada kuota impor terbatas yang harus mereka patuhi.

Situasi ini membalikkan cemoohan awal. Jika dulu orang cela karena berasal dari India, kini konsumen rela antre untuk mendapatkan unit impor dari India. Agha mengonfirmasi bahwa jika konsumen ingin memesan V-Strom 250SX saat ini, mereka harus menunggu atau inden sekitar satu bulan.

Pada akhirnya, perjalanan V-Strom 250SX adalah studi kasus menarik. Ini adalah bukti bahwa produk yang jujur dan fungsional dapat mengalahkan stigma pasar.