Mengupas Pajak Honda Civic Hybrid 2025: Setara Innova, Performa Ganas

Pajak Honda Civic Hybrid

Categories :

Gousbuz.com – 13 November 2025 – Masih banyak konsumen yang penasaran mengenai biaya kepemilikan mobil hybrid. Pertanyaan utamanya: berapa Pajak Honda Civic Hybrid (e:HEV) 2025? Sedan sport bertenaga 200 Tk ini ternyata memiliki beban pajak tahunan yang mengejutkan, setara dengan MPV medium non-hybrid seperti Kijang Innova bermesin 2.000 cc hingga 2.500 cc.

Berdasarkan data Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang terdaftar di wilayah DKI Jakarta, sebuah Honda Civic RS e:HEV 2025 yang terdaftar atas nama perusahaan memiliki Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pokok sebesar Rp 10.680.500 per tahun. Tentu saja, angka ini memicu pertanyaan: mengapa mobil berteknologi canggih ini pajaknya relatif terjangkau? Jawabannya terletak pada insentif pajak kendaraan elektrifikasi.

Analisis Pajak Honda Civic Hybrid dan Insentif

Untuk memahami angka tersebut, kita perlu membedah komponennya. Total pajak tahunan yang harus pemilik bayar setiap tahun di STNK adalah gabungan dari PKB dan SWDKLLJ.

Berikut adalah rincian pajak tahunan untuk Honda Civic RS e:HEV 2025 (atas nama perusahaan, wilayah DKI Jakarta):

  • PKB (Pajak Kendaraan Bermotor): Rp 10.680.500
  • SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan): Rp 143.000
  • Total Pajak Tahunan: Rp 10.823.500

Angka Rp 10,8 jutaan ini tergolong sangat wajar untuk sebuah sedan medium performa tinggi. Sebagai perbandingan, beberapa MPV medium non-hybrid populer seperti Kijang Innova varian tertinggi juga bermain di kisaran pajak yang mirip.

Rendahnya pajak ini merupakan hasil dari kebijakan insentif pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan (LCEV). PKB dihitung berdasarkan persentase (umumnya 2% untuk mobil pertama di Jakarta) dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Untuk kendaraan hybrid seperti Civic e:HEV, pemerintah memberikan bobot pengali yang lebih rendah pada NJKB-nya. Ini membuat nilai dasar pengenaan pajaknya jauh lebih rendah daripada harga jual aktual di showroom.

Mengupas Performa Ganas di Balik Efisiensi

Keunggulan utama Civic RS e:HEV bukan hanya pajaknya yang kompetitif, tetapi kombinasi performa dan efisiensi yang ditawarkannya. Honda membekali sedan ini dengan mesin bensin 2.0 liter Atkinson cycle. Mesin bensin ini sendiri menghasilkan tenaga 141 PS (139 Tk) dan torsi 182 Nm.

Namun, bintang utamanya adalah motor listrik. Motor penggerak utamanya jauh lebih bertenaga, mampu menyemburkan 184 PS (181 Tk) dan torsi instan 315 Nm. Tenaga masif 315 Nm ini langsung tersedia begitu pengemudi menyentuh pedal gas, memberikan sensasi akselerasi yang jauh lebih responsif daripada mesin turbo sekalipun.

Kombinasi keduanya menghasilkan total output sistem sebesar 203 PS (200 Tk). Tenaga sebesar ini membuat sedan medium tersebut terasa sangat ringan saat berakselerasi di berbagai rentang kecepatan, baik di dalam kota maupun di jalan tol.

Efisiensi BBM Luar Biasa dari Pajak Honda Civic Hybrid

Selain performa buas, teknologi e:HEV Honda menawarkan efisiensi bahan bakar yang luar biasa, yang seringkali menjadi pertimbangan utama pembeli hybrid.

Berdasarkan pengujian di rute dalam kota, dengan kondisi lalu lintas padat (kecepatan rata-rata sekitar 20 Kpj), Multi-Information Display (MID) mencatat angka konsumsi 21,0 km per liter. Angka ini fantastis untuk mobil bertenaga 200 Tk di kemacetan Jakarta. Hal ini terjadi karena pada kecepatan rendah dan stop-and-go, mobil dominan menggunakan mode EV (motor listrik), sementara mesin bensin hanya menyala sesekali untuk mengisi daya baterai.

Saat pengujian di rute kombinasi, melintasi jalan tol dan sedikit kemacetan ringan (kecepatan rata-rata 50–60 Kpj), angkanya bahkan jauh lebih impresif. MID mencatat konsumsi bahan bakar tembus 26,2 km per liter.

Kesimpulan: Apakah Pajak Honda Civic Hybrid Sebanding?

Melihat angka total Rp 10.823.500 per tahun, pertanyaan kembali ke nilai yang didapat. Pemilik membayar pajak tahunan yang setara dengan MPV keluarga. Namun, mereka mendapatkan sebuah sedan dengan desain agresif, performa sport (torsi 315 Nm), dan efisiensi bahan bakar (26,2 km/l) yang bahkan mengalahkan mobil LCGC.

Biaya Pajak Honda Civic Hybrid (satu-satunya frasa bold di isi artikel) yang relatif terjangkau ini adalah hasil dari insentif pajak. Jika kita menghitung penghematan bahan bakar, seorang pengguna Civic e:HEV bisa menghemat jutaan rupiah per tahun dibandingkan menggunakan mobil non-hybrid dengan performa serupa. Penghematan bahan bakar tersebut sudah lebih dari cukup untuk menutupi biaya pajak tahunannya.

Oleh karena itu, beban pajak ini dianggap sangat sepadan. Ini menunjukkan bahwa memiliki mobil hybrid modern di Indonesia kini tidak hanya menguntungkan dari sisi efisiensi bahan bakar, tetapi juga dari sisi kewajiban pajak tahunan.