BYD Recall Besar-besaran di China, Bagaimana Nasib Unit di Indonesia?

Gousbuz.com – 19 Oktober 2025 – Raksasa mobil listrik asal China, BYD Co. Ltd, baru saja mengumumkan program penarikan kembali atau recall besar-besaran. Program ini melibatkan lebih dari 115.000 unit di negara asalnya. Namun, PT BYD Motor Indonesia bergerak cepat untuk meredam kekhawatiran konsumen di tanah air. Mereka menegaskan bahwa tidak ada satu pun unit yang terdampak dalam isu recall BYD Indonesia. Faktanya, prinsipal mereka tidak pernah memasarkan secara resmi model-model yang ditarik di China ke Indonesia. Klarifikasi cepat ini menjadi langkah penting untuk menjaga kepercayaan publik di tengah dominasi BYD di pasar mobil listrik nasional.
Klarifikasi Cepat dari BYD Indonesia: Model di RI Tidak Terdampak
BACA JUGA : Impresi Awal Volvo XC60 Mild Hybrid: Gabungan Desain Dinamis dan Performa Efisien
Menanggapi berita yang beredar luas, PT BYD Motor Indonesia segera angkat bicara. Head of Public & Government Relations BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, memberikan pernyataan resmi yang menenangkan pasar. Ia secara tegas menyatakan bahwa model-model yang menjadi subjek penarikan di China tidak ada kaitannya dengan lini produk yang mereka jual di Indonesia.
“Model yang terdampak adalah BYD Tang produksi tahun 2015–2017 dan Yuan Pro produksi tahun 2021–2022,” ujar Luther. “Kami memastikan bahwa kami tidak memasarkan model dan tipe tersebut di Indonesia,” tegasnya. Dengan demikian, para pemilik mobil BYD di tanah air tidak perlu khawatir. Klarifikasi ini sangat krusial untuk mencegah disinformasi dan kepanikan yang tidak perlu.
Lebih lanjut, Luther membingkai langkah recall yang prinsipal mereka ambil sebagai sebuah bentuk tanggung jawab. Menurutnya, ini adalah praktik umum dalam industri otomotif global. Justru, langkah ini mencerminkan komitmen sebuah perusahaan terhadap keselamatan. “Perbaikan ini bertujuan menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan. Hal tersebut mencerminkan komitmen BYD terhadap keselamatan, kualitas, dan kepercayaan pelanggan,” katanya.
Membedah Penyebab Recall di China: Isu Baterai dan Cacat Desain
BACA JUGA : PENYEGARAN NEW CAMRY BENSIN RESMI MELUNCUR: INILAH HARGA CAMRY 2025
Untuk memahami konteksnya, kita perlu melihat alasan teknis di balik penarikan kembali di China. Menurut laporan dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR), ada dua model spesifik dengan masalah yang berbeda.
Pertama, otoritas menarik 44.535 unit BYD Tang seri SUV yang prinsipal produksi antara Maret 2015 hingga Juli 2017. Mereka menemukan adanya cacat desain pada komponen tertentu. Meskipun laporan tidak merinci secara spesifik, cacat desain ini berpotensi memengaruhi kinerja dan keamanan kendaraan dalam jangka panjang.
Kedua, dan yang paling signifikan, adalah penarikan 71.248 unit Yuan Pro EV. Model ini mereka produksi antara Februari 2021 hingga Agustus 2022. Penarikan terjadi karena adanya masalah manufaktur yang berkaitan langsung dengan pemasangan baterai. Isu ini berpotensi menimbulkan risiko keselamatan yang serius, kemungkinan terkait dengan korsleting atau bahkan kebakaran. Oleh karena itu, regulator mewajibkan BYD untuk melakukan perbaikan tanpa memungut biaya sepeser pun dari konsumen.
Dominasi BYD di Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Tak Tergoyahkan
BACA JUGA : Yadea Ova Meluncur: Pilihan Sepeda Listrik Wanita Urban
Kabar mengenai recall BYD Indonesia yang ternyata tidak berdampak ini datang di saat BYD sedang menikmati masa bulan madunya di pasar otomotif tanah air. Faktanya, pabrikan asal China ini kini memimpin pasar mobil listrik nasional dengan angka penjualan yang sangat dominan. Mengutip data dari Gaikindo, BYD berhasil mencatatkan total penjualan sebanyak 20.077 unit sepanjang periode Januari hingga September 2025.
Angka ini jauh mengungguli para pesaingnya. Ini menunjukkan betapa cepatnya konsumen Indonesia menerima merek ini. Keberhasilan ini juga karena jajaran produk yang beragam dan kompetitif. Beberapa produk yang telah mereka pasarkan dan terbukti aman dari recall ini antara lain adalah BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal. Bahkan, mereka juga merambah ke segmen yang lebih premium dengan BYD Sealion 7 dan MPV mewah Denza D9. Dengan demikian, kekuatan merek BYD di Indonesia saat ini berada di puncaknya.
Pentingnya Transparansi dalam Menjaga Kepercayaan Publik
BACA JUGA : Harga Scoopy Fazzio 2025: Perbandingan Model dan Varian Terlengkap
Pada akhirnya, respons cepat dan transparan dari PT BYD Motor Indonesia adalah sebuah studi kasus yang baik dalam manajemen krisis. Di era digital di mana berita dapat menyebar dalam hitungan detik, menunda klarifikasi atau bersikap defensif justru akan menjadi bumerang. Dengan segera menyatakan bahwa isu recall BYD Indonesia tidak relevan karena modelnya berbeda, mereka berhasil memotong potensi krisis kepercayaan sebelum sempat membesar.
Langkah ini menunjukkan kedewasaan sebuah merek. Alih-alih menghindari topik recall, mereka justru menjelaskannya secara terbuka. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat pesan komitmen mereka terhadap keselamatan. Bagi konsumen di Indonesia, hal ini memberikan jaminan bahwa meskipun ada masalah di negara lain, unit yang mereka beli telah melalui proses yang berbeda dan tetap aman. Dengan demikian, kepercayaan terhadap BYD di Indonesia kemungkinan besar tidak akan terpengaruh secara signifikan oleh berita dari China ini.