Motor Mogok Akibat Banjir? Ini Panduan Darurat agar Mesin Tak Rusak Total
Gousbuz.com – 16 November 2025 – Mengalami Motor Mogok Akibat Banjir adalah risiko terbesar yang pengendara hadapi saat nekat menerabas genangan. Belakangan ini, Jakarta kerap diguyur hujan deras yang menyebabkan banjir. Banyak pengendara motor yang nekat, namun berakhir dengan motor mati di tengah jalan.
Apa yang harus Anda lakukan? Banyak orang panik dan langsung mencoba menyalakan mesin kembali. Padahal, tindakan itu adalah kesalahan fatal yang bisa merusak mesin secara permanen. Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales Indonesia (SIS), menjelaskan langkah darurat dan risiko besar yang mengintainya.
Mengapa Air Sangat Berbahaya bagi Mesin?
Victor Assani menjelaskan akar masalahnya. Motor yang mogok karena melewati banjir jangan pernah Anda operasikan kembali. Alasannya, air yang masuk ke ruang mesin berisiko merusak berbagai komponen vital di dalamnya.
Risiko terbesar dan termahal adalah water hammer. Ini terjadi ketika air masuk melalui filter udara, lalu terhisap ke ruang bakar (silinder). Mesin kita rancang untuk mengompresi campuran udara dan bensin, bukan air. Air tidak bisa terkompresi. Akibatnya, saat piston bergerak naik untuk melakukan kompresi, ia akan “menghantam” air.
Dampaknya sangat destruktif. Piston bisa retak, pecah, atau bahkan membuat stang seher (connecting rod) bengkok. Jika stang seher bengkok, biaya perbaikannya setara dengan turun mesin penuh.
Risiko kedua adalah kontaminasi oli. Air bisa merembes masuk ke ruang mesin melalui celah-celah kecil, seperti paking atau segel. Saat air bercampur dengan oli, pelumas akan berubah warna menjadi cokelat susu (seperti “kopi susu”). Oli yang terkontaminasi air kehilangan 100% kemampuan lubrikasinya.
Jika Anda nekat menyalakan mesin dalam kondisi ini, gesekan antar komponen metal (seperti bearing, noken as, dan dinding silinder) akan terjadi secara ekstrem. Ini akan menyebabkan baret parah dan kerusakan fatal dalam hitungan menit.
Pertolongan Pertama Saat Motor Mogok Akibat Banjir
Jika Anda terlanjur berada dalam situasi motor mogok di tengah genangan, jangan panik. Victor Assani memberikan beberapa langkah pertolongan pertama yang harus Anda lakukan.
Langkah pertama dan utama: JANGAN PERNAH MENCOBA MENYALAKAN MESIN. Jangan menekan tombol electric starter atau menginjak kick starter. Matikan kunci kontak ke posisi OFF.
Langkah kedua, segera evakuasi motor ke tempat aman dan kering. “Coba lakukan pengeringan dan dilap untuk komponen yang bisa dilakukan sendiri,” kata Victor kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).
Fokus utama Anda ada di tiga titik:
- Filter Udara: Ini adalah bagian paling krusial. Buka boks filter udara. Jika filter udara basah atau bahkan ada air di dalam boksnya, jangan lanjutkan ke langkah berikutnya. Ini adalah indikasi kuat air sudah terhisap ke ruang bakar.
- Busi: Buka cop busi (tutup busi). Keringkan bagian dalamnya dan kepala busi menggunakan lap kering.
- Knalpot: Air yang masuk ke knalpot sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi mesin (karena jalurnya terpisah), tetapi bisa menghambat gas buang.
Cara Aman Menguras Knalpot Motor Mogok Akibat Banjir
Untuk mengeluarkan air dari knalpot, Victor memberikan tips manual. “Khusus knalpot, cara mengeluarkan air bisa mengangkat roda depan setinggi-tingginya,” kata Victor.
Anda bisa mencari tempat yang lebih tinggi (seperti trotoar) untuk standar samping, lalu angkat roda depan motor setinggi mungkin. Biarkan air mengalir keluar dari lubang knalpot hingga tuntas.
Namun, Victor kembali mengingatkan bahwa semua langkah ini adalah pertolongan darurat. Mengeringkan tiga komponen itu tidak menjamin ruang mesin Anda aman dari kontaminasi oli.
“Cuma memang disarankan motor tetap mati, dituntun atau kalau bisa di-towing. Bawa ke bengkel untuk ditangani,” tegas Victor. Biaya towing atau menyewa mobil bak terbuka jauh lebih murah daripada risiko turun mesin.
Penanganan Wajib di Bengkel: Kuras Oli Berkali-kali
Masalah paling repot saat menyelamatkan Motor Mogok Akibat Banjir (satu-satunya frasa bold di isi artikel) adalah menguras oli. Ini adalah prosedur wajib yang tidak bisa Anda tawar, bahkan jika motor Anda terlihat “baik-baik saja” setelah Anda keringkan.
Kemungkinan besar air sudah masuk ke ruang mesin dan mengontaminasi oli. Anda tidak bisa hanya mengganti oli satu kali. “Oli sudah terkontaminasi, biasanya sampai bersih butuh dua kali sampai tiga kali ganti oli,” kata Victor.
Mekanik akan melakukan proses flushing. Pertama, mereka akan membuang oli lama (yang sudah seperti kopi susu). Kedua, mereka memasukkan oli baru (seringkali oli yang lebih murah) dan menyalakan mesin selama beberapa menit agar oli bersirkulasi dan “membilas” sisa air atau lumpur di dalam. Ketiga, mereka akan membuang oli bilasan tersebut dan menggantinya lagi dengan oli baru yang sesuai spesifikasi.
Untuk motor matik, masalah bisa bertambah. Air yang masuk ke area CVT akan membuat kampas kopling ganda dan v-belt selip. Mekanik harus membuka seluruh blok CVT untuk membersihkan dan mengeringkan semua komponen di dalamnya.
Waspada Motor Mogok Akibat Banjir Tipe Modern
Risiko terbesar dari Motor Mogok Akibat Banjir justru mengintai motor-motor modern yang penuh sensor. Motor injeksi modern memiliki banyak komponen kelistrikan sensitif seperti ECU (Electronic Control Unit), sensor O2, dan berbagai soket konektor.
Air yang masuk ke soket-soket ini dapat menyebabkan korsleting atau korosi (karat) di kemudian hari. Jika motor Anda mogok karena banjir, penanganan di bengkel resmi yang memiliki alat diagnostik sangat penting. Mereka perlu memeriksa setiap soket, membersihkannya, dan menyemprotnya dengan cairan penetran anti karat untuk mencegah masalah kelistrikan di masa depan.
Kesimpulannya, jangan pernah sepelekan genangan air. Jika motor Anda mogok setelah menerobos banjir, keputusan terbaik dan paling hemat adalah menuntunnya ke bengkel terdekat.
