5 Cara Aman Belajar Mengemudi bagi Pemula Menurut Tips dari Ahli

gousbuz.com – 19 Oktober 2025 – Mempelajari cara aman belajar mengemudi adalah sebuah langkah besar menuju kemandirian. Namun, proses ini seringkali mendebarkan. Ada campuran antara antusiasme untuk bisa menjelajahi jalanan dan rasa cemas akan risiko yang mungkin terjadi. Faktanya, rasa cemas ini sangat wajar. Akan tetapi, dengan panduan dan pendekatan yang tepat, Anda bisa mengubahnya menjadi rasa percaya diri. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, menurut Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Centre (RDC), ada beberapa tahapan fundamental yang harus setiap pemula kuasai.
1. Fondasi Paling Fundamental: Kuasai Kendaraan, Bukan Sebaliknya
BACA JUGA : Perawatan Mobil Agar Awet dan Tahan Lama
Sebelum Anda bahkan bermimpi untuk turun ke jalan raya, langkah pertama adalah membangun “hubungan” dengan kendaraan Anda. Marcell menekankan bahwa hal paling pertama yang harus Anda perhatikan adalah memahami teknik dasar mengontrol mobil.
“Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memahami teknik dasar mengemudi, termasuk cara mengontrol kendaraan dengan baik,” ujar Marcell. Tujuannya adalah untuk membangun memori otot. Penguasaan ini mencakup cara menginjak pedal gas dan rem dengan halus, memutar setir dengan presisi, menggunakan lampu sein, dan mengatur posisi spion dengan benar. Dengan demikian, pengemudi pemula tidak akan panik saat menghadapi situasi tak terduga di jalan nanti.
Di mana tempat terbaik untuk memulai? Carilah area yang luas, kosong, dan aman, seperti lapangan parkir yang tidak terpakai di hari libur. Di sana, Anda bisa berlatih maju, mundur, berbelok, dan berhenti berulang kali tanpa tekanan dari lalu lintas.
2. Belajar Teori Dulu, Baru Praktik di Jalan
BACA JUGA : Lebih Murah Rp100 Jutaan! Ini Pilihan Raize GR Sport Bekas yang Masih Menggoda di 2025
Banyak pemula yang tidak sabar dan ingin langsung tancap gas. Padahal, ini adalah sebuah kesalahan fatal. Marcell menyoroti betapa pentingnya memahami aturan lalu lintas sebelum Anda mencoba berkendara di jalan umum. Mengemudi bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga soal interaksi sosial yang diatur oleh hukum.
“Belajar teori lalu lintas, seperti cara membaca rambu dan memahami prioritas jalan, akan membantu calon pengemudi lebih siap menghadapi kondisi di jalan,” tambahnya. Sebagai contoh, Anda harus sudah paham apa arti dari berbagai marka jalan, siapa yang harus didahulukan di persimpangan tanpa lampu lalu lintas, dan bagaimana merespons rambu-rambu peringatan. Pemahaman teori ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan diri. Justru, hal ini akan secara drastis mengurangi risiko Anda membuat kesalahan fatal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
3. Peran Krusial Sang Pendamping: Pilih “Guru” yang Tepat
BACA JUGA : BYD Recall Besar-besaran di China, Bagaimana Nasib Unit di Indonesia?
Faktor pendamping akan sangat memengaruhi kenyamanan dan efektivitas proses belajar Anda. Belajar dengan orang yang salah—misalnya, orang yang mudah panik atau suka berteriak—justru bisa menimbulkan trauma dan membuat Anda semakin cemas. Oleh karena itu, pilihlah pendamping yang sabar, tenang, dan berpengalaman.
Namun, Marcell memberikan rekomendasi yang lebih ideal. “Jika memungkinkan, lebih baik belajar dengan instruktur profesional,” jelasnya. Alasannya, instruktur profesional tidak hanya memiliki pengetahuan yang terstruktur. Mereka juga dilengkapi dengan alat keselamatan tambahan yang sangat penting, yaitu pedal rem darurat di sisi penumpang. Artinya, jika Anda melakukan kesalahan fatal, instruktur bisa langsung mengambil alih kendali pengereman untuk mencegah kecelakaan. Ini memberikan lapisan keamanan ekstra yang tidak akan Anda dapatkan jika belajar dengan teman atau keluarga.
4. Filosofi Bertahap: Cara Aman Belajar Mengemudi dari Nol
BACA JUGA : Motor Listrik Melaju Kencang: Ancaman atau Peluang Pasar Baru bagi Motor Bensin?
“Proses belajar tidak perlu terburu-buru,” ungkap Marcell. Ini adalah salah satu nasihat terpenting. Jangan pernah melompat ke tingkat yang lebih sulit sebelum Anda benar-benar menguasai keterampilan dasar. Terapkan filosofi bertahap dalam latihan Anda.
- Tahap 1: Area Tertutup. Habiskan waktu yang cukup di lapangan kosong hingga Anda benar-benar nyaman dengan kontrol dasar kendaraan.
- Tahap 2: Jalanan Sepi. Setelah percaya diri, mulailah mencoba di jalanan komplek perumahan yang sepi pada jam-jam yang tidak sibuk. Di sini, Anda bisa mulai berlatih menghadapi persimpangan kecil dan berinteraksi dengan satu atau dua kendaraan lain.
- Tahap 3: Lalu Lintas Ringan. Secara bertahap, tingkatkan level kesulitan dengan mencoba di jalan raya dengan lalu lintas yang lebih ringan. Fokuslah pada menjaga lajur, menjaga jarak aman, dan meningkatkan kesadaran situasional Anda.
- Tahap 4: Tantangan Spesifik. Setelah nyaman, mulailah melatih keterampilan spesifik seperti parkir paralel, menanjak, atau berkendara di malam hari.
5. Membangun Mentalitas Pengemudi yang Bertanggung Jawab
BACA JUGA : Performa OMODA O9 SHS: Uji Ketahanan Hybrid Quad-Motor di Tianma
Pada akhirnya, cara aman belajar mengemudi bukan hanya tentang membekali diri dengan keterampilan teknis. Proses belajar yang baik juga akan menanamkan sebuah mentalitas dan rasa tanggung jawab yang mendalam. Anda harus memahami bahwa saat berada di balik kemudi, Anda memegang tanggung jawab besar atas keselamatan diri sendiri dan semua pengguna jalan lainnya.
Jadilah pengemudi yang defensif. Selalu antisipasi kemungkinan terburuk dan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengemudi lain. Hormati hak pejalan kaki dan pengendara sepeda. Jangan pernah menggunakan ponsel saat mengemudi. Dengan membangun fondasi mentalitas yang kuat sejak awal, Anda tidak hanya akan menjadi pengemudi yang terampil, tetapi juga pengemudi yang beretika dan berkomitmen pada keselamatan bersama.