Penyebab Sepele Ledakan Tesla yang Mengejutkan

Ledakan Tesla

Categories :

Gousbuz.com – Sebuah insiden serius terjadi di Amerika Utara. Sebuah Tesla meledak kuat saat pengisian ulang baterai di stasiun non-Tesla. Laporan investigasi dari Technical Safety BC kini mengungkap penyebab ledakan tersebut. Meskipun terlihat sepele, insiden ini menyoroti konsekuensi fatal dari mengabaikan standar Keselamatan Pengisian Daya Tesla.

Insiden ini bermula ketika pengemudi mobil Tesla itu melakukan pengisian ulang baterai di stasiun yang tidak menggunakan konektor standar Tesla. Seperti diketahui, Tesla mengadopsi NACS (North American Charging Standard) sebagai standar konektor dan sistem pengisian daya utama untuk kendaraan listriknya di Amerika Utara.

Penyebab Awal: Penggunaan Adaptor Non-Resmi Berisiko

BACA JUGA ; Toyota Segera Umumkan Peluncuran Veloz Hybrid

Pengemudi tersebut menggunakan adaptor pihak ketiga untuk mengisi baterai. Adaptor ini tidak mendapatkan sertifikasi keamanan dari Tesla. Tindakan ini terbukti fatal. Sebab, itu memicu kilatan listrik (arc flash) yang sangat kuat. Ledakan tersebut bahkan melemparkan pengemudi ke tanah. Oleh karena itu, insiden ini langsung menarik perhatian regulator keselamatan kendaraan listrik.

Untungnya, pengemudi hanya mengalami luka ringan. Namun, adaptor yang dia gunakan hancur total akibat insiden tersebut. Ledakan ini juga menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan, kabel pengisian, dan komponen internal stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charger). Laporan Technical Safety BC menyimpulkan bahwa penggunaan adaptor bukan buatan resmi memicu ledakan.

Pengemudi mengaku telah menggunakan adaptor tersebut berkali-kali tanpa masalah sebelumnya. Akan tetapi, hasil investigasi menegaskan bahwa adaptor itu tidak memiliki sertifikat di Kanada. Selain itu, Tesla juga tidak pernah memberikan persetujuan atas penggunaan adaptor tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa produk aftermarket sering kali belum lolos uji ketahanan terhadap lonjakan daya atau masalah teknis mendadak.

Sorotan pada Keselamatan Pengisian Daya Tesla dan Produk Aftermarket

BACA JUGA ; Gahar ala Gundam, Modifikasi Aerox Alpha Giovani Ini Bukan untuk Kaum Mendang-mending

Bob Porter dari Vancouver Electric Vehicle Association (VEVA) menyampaikan pandangannya mengenai insiden ini. Beliau menjelaskan bahwa ledakan tersebut menyoroti konsekuensi nyata jika pengguna mengabaikan aspek keselamatan listrik. Sebagai contoh, meskipun pasar menyediakan banyak aksesori atau komponen aftermarket secara online, pengguna harus menyadari bahwa tidak semuanya memenuhi standar keselamatan yang ketat.

“Ada risiko serius ketika pengguna memakai produk pihak ketiga yang belum disetujui secara resmi,” kata Porter. Terlebih lagi, beliau menambahkan, “Mereka belum menguji keamanan produk-produk itu. Kita tidak boleh main-main dengan kelistrikan.” Peringatan ini sangat relevan mengingat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Amerika Utara semakin beragam. Insiden ini wajib menjadi pelajaran bagi semua pengguna EV.

Adaptor yang bermasalah tersebut diproduksi dan dijual oleh perusahaan A2Z EV yang berbasis di Montreal. Pemilik mobil membeli adaptor tersebut dua tahun sebelum insiden terjadi. Dia telah menggunakannya sekitar 50 kali tanpa menemui masalah. Amine Zitour, CEO A2Z, mengatakan pemilik mobil segera menghubungi perusahaannya pada hari kejadian. Sejak saat itu, A2Z bekerja sama dengan Technical Safety BC dan perusahaan pengelola stasiun pengisian untuk mengidentifikasi sumber masalah.

Dugaan Gangguan Sistem Pengaman Internal Stasiun

Dalam hasil penyelidikan internal yang A2Z lakukan, perusahaan tersebut mengajukan temuan penting. Mereka berpendapat bahwa sumber masalah utama tidak berasal dari adaptor. Sebaliknya, kerusakan di bagian baterai internal (battery stack) milik stasiun pengisian daya itu sendiri yang menjadi penyebabnya. Normalnya, jika terjadi kerusakan seperti ini, sistem pengaman di stasiun pengisian akan langsung aktif. Sistem ini seharusnya memutus aliran listrik secara otomatis. Tujuannya adalah mencegah lonjakan daya atau ledakan.

Akan tetapi, pada kejadian nahas ini, sistem pengaman vital tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, arus listrik tetap mengalir. Hal ini akhirnya menimbulkan ledakan kuat (arc flash) saat adaptor Tesla tersambung. Dengan demikian, meskipun adaptor non-resmi memicu kontak awal, kegagalan sistem pengaman stasiun pengisian daya memperburuk insiden tersebut menjadi ledakan fatal.

Amine Zitour menyatakan penyesalannya. “Ini bukan hal yang ingin kami lihat terjadi, terutama bukan pada adaptor kami atau adaptor apa pun di pasaran. Hal seperti ini bisa menimbulkan ketakutan terhadap kendaraan listrik (EV),” ujarnya. Maka dari itu, seluruh industri EV harus memprioritaskan keamanan. Jelas sekali, Keselamatan Pengisian Daya Tesla (Frasa Kunci di Isi) harus menjadi perhatian utama, tidak hanya bagi produsen kendaraan dan aksesoris, tetapi juga bagi pengelola stasiun pengisian umum. Kegagalan ganda ini, dari adaptor yang tidak teruji hingga sistem stasiun yang gagal, memberikan peringatan keras tentang pentingnya sertifikasi dan pemeliharaan infrastruktur pengisian daya.