Uji Jarak Jauh: Ketangguhan Yamaha Gear Ultima Buktikan Efisiensi & Kenyamanan

Gousbuz.com – JAKARTA, Jumat (17/10/2025) – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) meluncurkan Gear Ultima dengan tagline ambisius: “Motor Hebat, Kuat No Debat.” Slogan ini segera memicu rasa penasaran di kalangan jurnalis otomotif terkemuka. Empat media besar Indonesia berinisiatif menguji durabilitas dan fitur skuter matik ini secara ekstrem. Untuk membuktikan seberapa jauh janji YIMM, tim media sepakat melakukan perjalanan touring jarak jauh yang menantang: Ketangguhan Yamaha Gear Ultima akan mereka uji langsung dari Jakarta menuju Bali.
Mengingat jarak yang membentang ribuan kilometer, tim membagi rute touring menjadi dua etape utama dengan jalur berbeda. Setelah diskusi intens, satu media memutuskan menaklukkan jalur utara, sementara media lain mengambil jalur selatan. Kedua tim kemudian bertemu di Yogyakarta. Dari Kota Pelajar ini, dua media berikutnya meneruskan estafet perjalanan menuju Bali, juga melalui rute berbeda. Touring ambisius ini bertujuan mengupas tuntas keunggulan Yamaha Gear Ultima dalam menghadapi berbagai medan jalan dan kondisi cuaca tak terduga. Oleh karena itu, liputan ini tidak hanya menyajikan hasil efisiensi, tetapi juga pengalaman langsung para jurnalis.
1. Etape 1: Menguji Kelincahan dan Ketangguhan Yamaha Gear Ultima di Jalur Selatan
Tim memulai perjalanan dari Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan semangat tinggi. Di hari pertama, rute tim yang mengambil jalur selatan langsung menyajikan tantangan yang menguji adrenalin. Tim melintasi Jalan Raya Bogor, menaklukkan tanjakan ikonik Puncak, menuruni jalan berkelok di Cipatat, Padalarang, hingga akhirnya berhadapan dengan keramaian Cimahi, Bandung, Nagreg, dan bermalam di Tasikmalaya. Etape awal ini menjanjikan pemandangan indah sekaligus tantangan medan yang berat.
Sebelum roda Gear Ultima berputar jauh, tim mengisi penuh tangki bahan bakar dengan RON 92 di titik start. Mereka ingin membuktikan seberapa efisien motor ini dalam perjalanan touring yang panjang. Mereka menerapkan dua metode pengujian efisiensi bahan bakar: Bangkit, yang mengendarai Gear Ultima standar, menggunakan sistem full-to-full untuk mendapatkan perhitungan konsumsi bahan bakar yang paling akurat. Sementara itu, rekannya, Zenuar, memilih full tank challenge, sebuah metode untuk mengungkap seberapa jauh skuter ini bisa melaju dalam sekali isi penuh.
Tak lama setelah perjalanan dimulai, sekitar 20 km dari titik start, langit Jakarta menyambut tim dengan rintik hujan yang semakin menderas. Tim segera mengenakan jas hujan yang telah mereka siapkan. Hujan di awal perjalanan menjadi “pemanasan” yang menarik, sekaligus menguji kesiapan mental dan fisik para jurnalis.
Menaklukkan Tanjakan Puncak hingga Kemacetan Bandung
Seperti yang tim perkirakan, jalur yang mereka lalui cukup menantang dan memacu konsentrasi. Setelah melewati rute awal yang relatif mulus, tim dihadapkan pada medan menanjak dan tikungan tajam di Puncak. Ikon yang selalu menyuguhkan pemandangan menawan ini menuntut kewaspadaan ekstra dari pengendara. Memasuki Cipatat hingga Padalarang, kelincahan Gear Ultima benar-benar teruji saat tim menyalip kendaraan besar.
Selanjutnya, tim harus bersabar menghadapi kemacetan khas Cimahi, yang perlahan merayap hingga menyatu dengan kepadatan Jalan Soekarno-Hatta di Bandung. Wilayah ini terkenal dengan lampu merah terlama, ditambah kemacetan parah pada jam pulang kerja. Di sinilah kesabaran pengendara dan ketahanan mesin skuter Yamaha ini benar-benar teruji. Setelah tim lepas dari hiruk pikuk Bandung, mereka memasuki Nagreg, area yang didominasi oleh lalu lintas bus dan truk besar, yang menuntut konsentrasi penuh.
2. Ergonomi dan Efisiensi: Memastikan Kenyamanan Perjalanan Jauh
Meskipun tim harus keluar-masuk jalur padat dan menghadapi kondisi macet yang tak terprediksi, Gear Ultima memberikan tingkat kenyamanan yang patut mereka apresiasi. Kenyamanan ini terutama berkat jok berdimensi panjang dan lebar yang skuter ini miliki. Selain itu, kontur kursinya terasa empuk, sehingga tim tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan jauh.
Fitur lain yang membuat Ketangguhan Yamaha Gear Ultima terasa nyaman dikendarai adalah ruang kaki yang luas. Pengendara bisa menggerakkan posisi kaki secara bebas, dan floordeck yang lapang juga berguna untuk menaruh tas atau kantong belanjaan dengan dimensi tertentu.
Memasuki wilayah Malangbong, Bangkit memutuskan mengisi bahan bakar menggunakan sistem full-to-full. Setelah menempuh jarak sejauh 232 km, Bangkit menghabiskan bahan bakar sekitar 4,02 liter. Dari data tersebut, tim mendapatkan angka konsumsi 57,8 km/liter atau mereka bulatkan menjadi 58 km/liter. Sementara itu, Zenuar dengan sistem full tank challenge masih terus melanjutkan perjalanan untuk mencari batas maksimal tempuh.
3. Drama di Batas Maksimal: Membuktikan Klaim Efisiensi Bahan Bakar
Petualangan berlanjut di hari kedua, menapaki etape yang lebih jauh menuju Wonosobo, Jawa Tengah. Rute kali ini membentang dari Ciamis, Banjar, Majenang, Genteng, melintasi Jalan Nasional Rute 3, Banyumas, Banjarnegara, hingga akhirnya tiba di Wonosobo.
Pagi yang cerah menyambut tim, menjanjikan hari tanpa kendala. Aspal mulus dan lalu lintas yang lengang membuat tim melaju dengan nyaman. Namun, tak lama setelah memasuki pertigaan Alun-alun Kota Banjar, Gear Ultima yang Zenuar kendarai mulai menunjukkan gejala “brebet.” Mesinnya seolah kehabisan napas, hal ini memaksanya melaju perlahan hingga tiba di Tugu Perbatasan Jawa Tengah. Di sanalah, dengan drama yang tak terhindarkan, mesin motor Zenuar mati total.
Momen dramatis tersebut sekaligus menentukan keberhasilan sistem full tank challenge. Dengan bangga, tim mencatat bahwa sekali isi penuh, Gear Ultima Hybrid S mampu menempuh jarak hingga 315 km! Angka yang tak terduga untuk ukuran skuter matik ringkas, membuktikan efisiensi bahan bakar yang luar biasa. Tanpa ragu, Bangkit segera membantu mendorong motor hingga mereka menemukan SPBU terdekat.
4. Fitur Cerdas: Pendukung Ketangguhan Yamaha Gear Ultima
Setelah tangki terisi penuh kembali, tim melanjutkan perjalanan menuju Majenang. Di sana, mereka memutuskan beristirahat sejenak untuk makan siang. Usai menyantap hidangan, gerimis tipis mulai membasahi aspal, seolah menjadi pertanda tantangan berikutnya dimulai. Saat bersiap melanjutkan perjalanan, Bangkit merasakan ban belakangnya kurang angin.
Tak butuh waktu lama, Zenuar sigap turun dari motor, membuka bagasi di bawah jok, dan mengeluarkan pengisi angin portable andalannya. Ya, berkat bagasi jok berkapasitas 18,6 liter, Zenuar dapat membawa berbagai perlengkapan penting untuk touring, mulai dari jas hujan, sarung tangan cadangan, botol air minum, hingga satu kotak pengisi angin portable. Fitur ini sangat membantu tim.
Selain itu, tim juga memanfaatkan power outlet yang tersedia di Gear Ultima. Mereka tidak hanya menggunakannya untuk mengisi daya gawai, tetapi juga mengalirkan arus listrik ke pengisi angin portable. Fitur-fitur ini menjadikan perjalanan touring terasa lebih tenang dan aman, karena tim selalu siap menghadapi berbagai situasi di jalan.
Ekspedisi berlanjut mulus hingga Majenang. Namun, selepas wilayah Genteng, tim dihadapkan pada kondisi jalan yang meliuk-liuk dan menantang. Hal itu tak menjadi soal, sebab handling Gear Ultima terbukti mumpuni. Motor ini terasa lincah dan stabil saat tim melibas jalanan berkelok, berbekal rangka underbone yang sama dengan Fazzio dan roda 12 inci dengan profil lebar. Secara keseluruhan, ketangguhan Yamaha Gear Ultima ini membuat perjalanan jauh tetap menyenangkan dan minim hambatan.